Senin, 14 November 2016

Makalah Reaksi Eksoterm & Endoterm

Laporan Hasil Praktikum
Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm

MATA PELAJARAN KIMIA

LOGO SMANSA.jpg




Nama: Fenny Ariyani
Kelas: XI IPA 3
No. Absen: 15




  


SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR
LAMPUNG TENGAH
2016



                      PRATIKUM REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM

I. Tujuan
 mengetahui perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm, serta mempelajarinya.

II. Teori dasar
 Reaksi Endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem, atau secara singkat dapat dikatakan bahwa reaksi endoterm merupakan reaksi yang sistemnya menyerap kalor. Salah satu ciri khas reaksi endoterm adalah selama reaksi berlangsung terjadi penurunan suhu sehingga untuk kembali keadaan suhu awal, sistem harus menyerap kalor.
Reaksi Eksoterm adalah reaksi yang terjadi dengan disertai pelepasan kalor dari sitem kelingkungan atau reaksi yang melepas kalor. Ciri khas reaksi eksoterm adalah selama proses reaksi berlangsung, suhu sistem naik.
III. Alat dan Bahan:
No
Alat dan Bahan
Jumlah
1
Tabung reaksi
2
2
Gelas ukur 10 ml
2
3
Termometer
1
4
Spatula
2
5
Sumbat tabung reaksi
1
6
Pengaduk
1
7
Larutan HCl 1 M
5 ml
8
Pita Mg
2 cm
9
Kristal Ba(OH)2
2 spatula
10
Kristal NH4Cl
2 spatula



VI. Cara Kerja
1.     Reaksi HCl dengan Mg
a.     Masukan kurang lebih 5 ml larutan HCl 1M ke dalam sebuah tabung reaksi
b.     Ukur suhu HCl dengan termometer, catat suhu yang terukur
c.      Tambahkan potongan pita Magnesium sepanjang 2cm. Amatilah perubahan yang terjadi.
d.     Ukur suhu ini dengan termometer. Catat suhu yang terukur.
2.     Reaksi Ba(OH)2 dengan NH4Cl
a.     Masukan kristal Ba(OH)2 ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 spatula
b.     Ukur suhu Ba(OH)2. Catat suhu yang terukur
c.      Tambahkan kristal NH4Cl sebanyak 2 spatula. Aduk campuran tersebut. Lalu, tutup dengan sumbat.
                     Setelah 1, menit buka sumbat dan ukur suhu dengan termometer.


V. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan reaksi eksoterm.
Hasil pengamatan reaksi endoterm.
Reaksi HCl dengan Mg
Reaksi Ba(OH)2 dengan NH4Cl
·        Suhu awal : 31  (normal)
·        Suhu akhir : 39
·        Suhu awal : 33 
·        Suhu akhir : 25
·        Ketika pita magnesium dimasukan ke larutan HCL, tabung reaksi terasa panas.
·        Reaksi mendidih, bergelembung, keluar asap, pita magnesium terlarut, sedikit bau gosong.
·        Dinding tabung reaksi terasa dingin.
·        Berembun, bau menyengat.








VI. Pembahasan
Ø Pada percobaan 1, yaitu reaksi HCl dengan Mg, suhu awal HCl adalah 31 Kemudian kedalam larutan HCl tersebut ditambahkan potongan pita Mg sepanjang 2cm dan suhunya naik mejadi 39. Karena suhunya naik , artinya campuran tersebut mengalami reaksi eksoterm. Serta reaksi yang ditimbulkan adalah sedikit berbau gosong, tabung reaksi terasa panas, mengeluarkan gelembung, dan keluar asap.

Ø  Pada percobaan 2, yaitu Ba(OH)2 dengan NH4Cl, suhu awal           Ba(OH)2 adalah 33. Kemudian kedalam senyawa tersebut ditambahkan NH4Cl dan suhunya turun menjadi 28. Karena suhunya turun, artinya campuran tersebut mengalami reaksi endosterm. Mengapa ketika Ba(OH)2  ditambhan dengan NH4CL mengeluarkan bau mennyengat? Karena NH4CL mengandung amonium klorida yang dapat menghasilkan bau menyengat karena mengandung amoniac.

VII. Kesimpulan
  Setelah kita melakukan percobaan pertama tersebut dapat disimpulkan bahwa reaksi HCl dengan Mg ketika dicampurkan mengalami kenaikan suhu yang ditandai dengan tabung reaksi terasa panas dapat disebut reaksi eksoterm.
Sedangkan percobaan kedua pada reaksi Ba(OH)2 dengan NH4Cl mengalami penurunan suhu yang ditandai tabung reaksi berembun atau dingin dapat disebut reaksi endoterm.

VIII. Daftar Pustaka
o   Unggul Sudarmo. 2013. KIMIA untuk kelas XI Semester 1. Jakarta: Erlangga.
o   Indah Fatoni, Anis Dyah Rufida, Narum Yuni Margono. 2015. PR KIMIA kelas XI semester 1. Klaten: Intan Pariwara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar